Monday, February 29, 2016

Keputusan

Setiap hari, kita selalu membuat  keputusan. Dari membuka mata hingga saat malam menjelang. Kita selalu dihadapkan oleh pilihan-pilihan kecil yang harus diputuskan dalam waktu sepersekian detik. Memutuskan untuk bangun atau meneruskan tidur. Memutuskan mandi atau hanya sekadar cuci muka. Rok atau celana. Corak atau polos. Sepatu atau sepatu sandal. Nasi uduk atau lontong.

Keputusan tidak melulu soal pilihan apa yang kita lakukan atau apa yang kita kenakan. Juga mencakup raut wajah yang kita tunjukkan. Marah atau diam. Tersenyum atau tidak acuh. Apapun itu.

Ada yang bilang bahwa “my personality is me and my attitude depends on you”. Pernyataan ini sesungguhnya merupakan bentuk sebuah mekanisme pertahanan jiwa. Kepribadian adalah kebiasaan yang dilakukan secara berulang. Maka tidak tepat menyatakan bahwa kepribadian dan sikap adalah dua hal yang dipengaruhi oleh faktor yang berbeda. Kepribadian dibentuk oleh kebiasaan sikap yang kita putuskan setiap harinya dalam menghadapi beragam situasi. Sekali lagi, sikap adalah keputusan. 

Mengatakan sikap saya bergantung pada perilaku anda, jelas kekanak-kanakan sekali. Kita bisa saja berandai-andai. Seandainya orang tersebut bersikap ramah, saya tentu akan ramah pula. Seandainya saja orang tersebut berlaku sopan, saya pasti akan lebih sopan. Guess what? Anda sedang mempertahankan diri Anda sendiri. Anda sedang mencari pemakluman terhadap keputusan sikap Anda. Anda sedang mencari persetujuan terhadap sikap Anda. 

Begitu pula bahagia. Bahagia adalah keputusan. Tidak seharusnya kita menyandarkan kebahagiaan kita pada siapapun atau apapun. Seharusnya kita menjadi penyebab kebahagiaan diri kita sendiri. Bukan siapa atau apa. Karena kebahagiaan adalah tanggung jawab masing-masing. Maka, putuskanlah untuk berbahagia. Dan perhatikan bagaimana keputusan Anda memengaruhi hidup Anda.


Be happy. You deserve it.






No comments:

Post a Comment