Monday, August 29, 2016

Agar Kamu Tahu Rasanya ...

Menyendirilah. Agar kamu tahu rasanya hening dan menyelami indahnya kesunyian.

Menangislah. Agar kamu tahu rasanya melepas beban, saat bibir sudah tak mampu lagi untuk beraksara.

Meracaulah. Agar kamu tahu rasanya rasa yang tak terasa, kata yang tak tertata, dan gelisah yang semakin resah menggugah.

Menolaklah. Agar kamu tahu rasanya bermusuhan dengan kata 'iya', menyegani kata 'setuju', dan mulai  bersahabat dengan kata 'tidak'.

Membantahlah. Agar kamu tahu rasanya setia dengan pendapat, hati kecil, dan naluri yang kamu puja.

Merontalah. Agar kamu tahu rasanya memiliki kekuatan untuk melawan, namun takdir tak kunjung mau mengalah.

Mencacilah. Agar kamu tahu rasanya menghakimi, demi memuaskan kebencian hati.

Menurutlah. Agar kamu tahu rasanya tunduk, patuh, dan taat menjalankan dogma, tanpa prasangka penyangkalan.

Melangkahlah. Agar kamu tahu rasanya kaki terayun, mengikuti irama kata hati, sembari menyingkirkan kerikil keraguan.

Mendakilah. Agar kamu tahu rasanya menapaki tanjakan kehidupan, melewati jurang permasalahan, sampai akhirnya kamu akan menikmati keriuhan di puncak kemenangan.

Menunduklah. Agar kamu tahu rasanya menjadi seperti padi, yang senantiasa merunduk di masa kematangannya.

Memberilah. Agar kamu tahu rasanya menuai apa yang telah kamu tanam dan menikmati taburan benih yang telah kamu sebar.

Menarilah. Agar kamu tahu rasanya meliukan pikiranmu dan menggoyangkan imajinasimu, agar dunia bertepuk tangan atas sendratari prestasimu.

Merindulah. Agar kamu tahu rasanya bersabar dalam jarak, bergetar dalam hasrat, dan berucap dalam doa.

Menulislah. Agar kamu tahu rasanya mengguratkan mimpi, menciptakan karya, dan menorehkan rasa dalam coretan pena.

Wednesday, August 24, 2016

Tentang Ibadah

Untuk apa manusia diciptakan? 
Dari muka saya masih imut dulu, pertanyaan pertanyaan seperti ini mengendap dikepala saya. 
Dalam proses pencariannya, kemudia saya banyak menemukan konsep konsep seperti, recycle jiwa manusia, reinkrnasi, past life, proses kejadian langit bumi, penciptaan manusia, karma, nirwana, surga sampai jiwa jiwa yang moksa. Tapi itupun belum bisa memuaskan saya. Sampai akhirnya saya membaca sebuah ayat  di salam kitab agama saya, "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” Beribadah, ya beribadah, kata kata itu melekat dikepala saya. Beribadah, berarti sembahyang dalam ajaran agama saya. SembahYANG, menyembah YANG.. YANG Maha Kuasa, YANG Maha Besar, YANG Maha Tau dan Yang Maha Segalanya. Tapi ketika perlahan lahan wajah saya sudah tidak imut lagi dan penalaran saya mulai berkembang, pemahaman dari kata beribadah juga berkembang, beribadah bukan lagi hanya memuja dan menyembah, beribadah juga tentang bagaimana kita sebagai manusia memperlakukan mahluk Tuhan lainnya. Manusia sebagai ciptaan yang paling mulia dan paling komplek diharapkan bisa menjaga keseimbangan dalam diri dan alam sekitarnya agar tidak menjadi manusia yang sia sia dan merugi oleh perbuatannya sendiri.

Wednesday, August 3, 2016

Tentang Bertahan

Pikiranku melayang memikiran jiwa jiwa yang terkekang.
Bertahanlah sayang
Tak perlu cepat cepat
Kesempatan akan datang diwaktu yang tepat
Mari bersembahyang
Semoga Tuhan membantu jiwa jiwa yang mabuk kepayang.

Monday, August 1, 2016

Tentang Rindu

Hari ini tak ada rindu
Untuk si pencemburu

Tapi rindu adalah candu
Yang mengalir disetiap pembuluh tubuh
Jangan malu mengatakan butuh
Karena rindu mengetuk-ngetuk tanpa ragu
Dengarkan aku Si pencemburu 
Yang membuat ratusan puisi ber-rima u
Kalbuku ingin bertemu 
Dan kepalaku penuh tentang kamu melulu