Friday, April 21, 2017

Romantisnya Jakarta

Diawali dengan suasana pagi yang serba tergesa. Seiring dengan mulai hangatnya mentari. Berkumpulnya para penjaja sarapan, seperti bubur ayam, nasi uduk, atau lontong sayur. Para pekerja yang bergerak memadati stasiun kereta, halte transjakarta, atau sekedar memantau telepon genggam untuk memakai jasa transportasi online. Bagi saya, paginya Jakarta itu romantis! 

Beranjak siang, saat matahari sudah tepat di atas kepala, jalanan Jakarta sudah semakin padat dengan berbagai jenis kendaraan, kemacetan di hampir seluruh penjuru arah, suara klakson Kopaja yang nyaring terdengar dari nada alto hingga sopran, para pekerja kantoran yang sibuk menentukan makan siang apa dan di mana, atau padatnya jadwal lunch meeting, menurut saya itu semua aktivitas siang yang romantis.

Di sore hari, kala Jakartans sibuk pulang kerja, seolah semua orang tumpah ruah di jalan-jalan hanya untuk sekedar memenuhi hasrat bergegas pulang ke rumah. Namun ada pula yang hinggap di warung-warung kopi untuk sekedar melepas penat setelah seharian ditempa beban pekerjaan, atau ada pula yang sendiri menanti datangnya senja dengan caranya masing-masing. Sungguh, kebangetan sekali suasana romantisnya.

Ketika malam tiba, saatnya berkumpul dengan orang-orang terkasih. Entah itu dengan keluarga atau hanya sendirian menikmati sepi. Terkadang arti sebuah tempat tinggal/rumah/hunian hanya dijadikan sebagai tempat untuk tidur dan beristirahat. Bagi penduduk urban, porsi waktu yang diberikan Tuhan dalam sehari, mungkin akan habis tersita di tempat pekerjaan, sisanya untuk di rumah. Begitu seterusnya setiap weekdays. Romantis? Iya, work-mantic. 

Mungkin kalian bertanya, romantis dari segi mananya sih? Yang ada justru capek badan tertempa pekerjaan, penat hati ketika bertransportasi, lelah berprasangka mematuhi perintah atasan, dan letih berasumsi untuk sesuatu yang belum pasti terjadi. Yups, romantis definisi saya adalah ketika seseorang bisa memandang segala sesuatu secara positif, menganggap kelemahan sebagai hal yang istimewa, dan memperlakukan sesama dengan rasa kasih dan cinta. Jadi, tidak hanya Paris dan Venice saja yang bisa romantis, Jakarta juga bisa :)