Sunday, January 31, 2016

Egi dan Osi : Serangan Tomcat !

Egi : WE HAVE TOMCATS IN OUR ROOM !!

Osi : Gi, ga usah teriak-teriak bisa kan?

Egi : Kamu tau tomcat ga sih? Ini serangga berbahaya loh. Kamu tau ga akibatnya? nyeremin tauk !

Osi : (diam)

Egi : Osi! Denger ga sih?

Osi : Udah pernah kena sebelumnya?

Egi : Ya belum sih. Tapi kan udah nonton beritanya di tv. Trus aku denger, tetangga kita juga liat serangga ini di kamarnya. Pokoknya kita harus paksa Ben ke rumah sakit.

Osi : Untuk apa?

Egi : Ya untuk jaga jaga. Supaya bisa ditangani lebih dini.

Osi : Kamu kaya ngga kenal Ben, paling malas ke dokter.

Egi : Makanya aku butuh kamu untuk meyakinkan dia.

Osi : Nope.

Egi : Kamu selalu begitu deh. Ga pernah di pihak aku!

Osi : Ssssshhh

Egi : Sekali sekali kita kompak, bisa kan? Kenapa sih susah banget buat kamu setuju sama aku?

Osi : Ssssshhh

Egi : Ini kan demi Ben juga, Os. Kamu ga mikirin dia sih.

Osi : Egi..

Egi : Kamu egois, cuma mau didengerin pendapat kamu aja. Ga mau dengerin pendapat aku!

Osi : EGI !!

Egi : WHATT ??

Osi : Will you shut up !!

Egi : (diam) (berkaca-kaca)

Osi : Lagian, kamu kok yakin banget sih soal tomcat ini?

Egi : (semangat) I've told you, aku nonton tv. We watched it together.

Osi : Iya. Lalu?

Egi : Menurut informasinya kan, kalau kena, awalnya bakalan panas. Ini aku ngerasa panas loh setelah digigit.

Osi : I know, Gi. It bite me too.

Egi : So?

Osi : Kamu itu kebiasaan. Kalau panik, seringkali mengabaikan fakta lain yang sebenernya kamu udah tau.

Egi : No, no, no. Kenapa jadi ke situ?

Osi : Aku sebenernya malas selalu ribut sama kamu tentang semua hal. Tapi kita memang ditakdirkan untuk selalu berdebat sepertinya. Demi Ben. Supaya ngga ketularan jadi kaya kamu, selalu negatif.

Egi : Ngga menjawab pertanyaan. Kenapa jadi ke situ?

Osi : Jelas ke situ. Karena kamu udah tau, tomcat itu ngga menggigit. Begitu kan kata tv? Dia akan mengeluarkan toksin di sepanjang dia bersentuhan dengan sesuatu. Dengan kulit manusia, dengan apapun. Toksin itu yang menyebabkan panas dan iritasi. Iya kan?

Egi : Iya sih

Osi : Dan yang paling penting ! Kamu tau ga bentuk si tomcat ini kaya apa?

Egi : Tau lah ! Merah belang hitam !

Osi : Nah, itu ! Coba kamu perhatiin lagi yang sekarang udah merambat di kaki akuarium itu apa menurut kamu?

Egi : (diam)

Osi : apa?

Egi : Se...mut..rang...rang...?

Osi : (senyum)

Egi : (berbinar-binar)

Egi : Ben..selamat? Kita, selamat?

Osi : Yapp. Makanya, sekali kali positif dikit kek.

Egi : Okay, you win. Ben is yours.


Ben : (menguap lebar) (melangkah ke kamar mandi)

Sunday, January 24, 2016

Tentang Kebohongan

Kebohongan tetaplah kebohongan demi alasan apapun. White lies itu hanya istilah yang kita pakai untuk melindungi diri kita sendiri dengan alasan agar tidak menyakiti seseorang  atau yang lebih hina ketika kita berdalih kebohongan yang kita lakukan semata mata untuk kebaikan orang itu sendiri. 

Entah pemikiran kerdil darimana ketika kita menggangap kebohongan tidak akan menyakiti siapapun. Tidakkah kita sadar semua kekacauan didunia ini berawal dari semua kata kata dusta. Bahkan Adam diusir dari surga karena termakan dusta dari sang iblis. Tidakkah kita mengerti rasa sakit dari dibohongi berkali kali lipat rasanya daripada rasa sakit dari ketika kita tidak siap menerima kenyataaan. Tidakkah kita terbebani dengan lapisan lapisan kebohongan yang kita pakai.

Kita sebagai mahluk yang kompleks, kadang dalam berhubungan dengan orang lain selalu menuntut orang lain untuk memenuhi keinginan ideal kita. Kita yang berbohong sering kali melakukan kebohongan yang lebih besar agar semuanya sesuai dengan idealisme yang kita anggap paling benar. Ketika kebohongan kita terungkap, kita akan meminta diberi kesempatan dan memohon diberi lagi sedikit kepercayaaan untuk tidak berbohong (lagi). Dan sialnya kita kadang terlalu focus untuk mendapatkan kepercayaan tapi kita lupa bahwa menjaga kepercayaan jauh lebih lebih sulit daripada mendapatkan kepercayaan itu sendiri. 

Kebohongan dan kepercayaan adalah seperti 2 mata pisau, terlalu percaya dan terlalu banyak berbohong sama sama punya efek yang tidak baik bagi kesehatan jiwa. Hindari berkata dusta dan hargailah kepercayaan yang diberikan sebagaimana kita menjaga sebuah amanat, karena kepercayaan adalah selayaknya sebuah amanat.

Monday, January 4, 2016

Tentang Film 5 to 7


Setelah berkali kali @mell_latte mengingatkan saya untuk menonton film ini dan berkali kali juga meminta saya menulis tentang film ini.

So, mari kita bicara cinta.


Menurut saya, Film 5 to 7 ini sarat akan konsep ide tentang cinta didalamnya, konsep cinta istri ke suami, cinta suami ke istri, cinta orang tua ke anak, dan konsep cinta lain diluar yang disahkan agama lewat lembaga pernikahan. Seperti film film drama eropa lainnya alur film cerita ini terjaga sangat baik. Emosi para tokohnya mengalir hingga saya tidak punya kesempatan untuk memikirkan ending kisahnya dan tiba tiba saja setelah 1 jam 36 menit dan film itu berakhir saya baru memikirkan bagaimana rasanya menjadi Brian Bloom atau bagaimana Arielle bisa terus melanjutkan hidupnya, atau bagaimana sang suami bisa menerima kalau di hati istrinya ada cinta untuk Brian Bloom.

Disebutkan di film ini kalau  Ada 2 kekuatan di dunia ini yang tidak bisa kamu lawan; alam dan cinta.  Saya setuju, tapi sayangnya kita juga kadang meragukan kekuatan cinta itu sendiri dan akhirnya memilih untuk berpikir kalau cinta saja tidak cukup atau pasrah akan konsep tentang cinta yang tidak harus memiliki. Kita lemah akan kekuatan cinta tapi juga tidak punya cukup energi untuk mempertahankan kekuatannya.

Seperti halnya temen saya @mell_latte, sayapun sangat merekomendasikan film 5 to 7 ini. Ini adalah jenis film yang tidak akan pernah bosan ditonton berkali kali, kita akan disuguhkan keanggunan dan ketenangan arielle yang mempesona dan kecanggungan Brian Bloom yang asik didunianya sendiri sampai akhirnya dia bertemu dengan Arielle dan penerimaan dari suami arielle membuat konsep perselingkuhan bukan sesuatu bentuk dari pengkhianatan selama mereka tidak keluar dari lingkaran kesepakatan yang  mereka setujui.