Lekas, duduk di sampingku
Aku ingin berbagi ceritaku
Sangat menyenangkan rasanya, melihat sinar yang terpancar di matamu
di setiap kali aku bercerita
Aku sesungguhnya tak mengerti,
apa yang begitu kau kagumi
Hanya cerita angin lalu,
tapi mampu mengembangkan senyummu
Lekaslah ke sini
Biarkan aku merebahkan kepalaku di dadamu
Bercerita, sambil mendengarkan detak jantungmu yang berirama
Ke mari, lekaslah...
Thursday, March 31, 2016
Tuesday, March 29, 2016
Tentang Kematian
Usia hanyalah tumpukan angka hasil kesepakatan dengan sang Pencipta. Dan kematian sendiri adalah sebuah konsep Tuhan tentang ruang dan waktu. Pada saatnya tiba, ruh manusia akan berpindah alam dengan ketetapan waktu-Nya. Dibandingkan kehidupan yang kadang sulit didefinisikan, kematian merupakan satu tahap dalam sebuah proses panjang yang terurai satu demi satu. Berdasarkan pemahaman agama tahapan tahapan kejadian yang dialami ruh sudah mutlak adanya. Setelah mengalami kematian badan, ruh tidak lagi bertanggung jawab kepada kita yang hidup didunia. Ruh punya penjalanannya sendiri tanpa harus memikirkan lagi tetek bengek kefanahan dunia. Kematian yang memisahkan ruh dari kehidupan membuat kita yang di tinggalkan menjadi lebih kompleks. Keterpisahan kita dengan orang kita cintai disebabkan oleh kematian membuat kita rapuh dan kuat dalam waktu yang bersamaan. Hal terbaik yang bisa menghilangkan kesedihan adalah waktu, tapi sudah pasti kita tidak akan menjadi orang yang sama lagi. Saya percaya kematian adalah jenis lain dari kehidupan karena orang tidak sungguh sungguh mati saat mereka meninggal tapi bukan berarti kita bisa lari dari duka saat orang yang kita cintai tiada. Kita berduka untuk memberi diri lebih banyak waktu untuk meredakan perasaan dan penerimaan akan kematian itu sendiri akan berakhir pada satu titik. Titik dimana kita tidak lagi peduli sejauh mana fungsi kelemahan dan kekuatan dalam diri kita, padahal kita adalah manusia, mahluk yang diciptakan Tuhan dengan kelemahan sebagai kekuatan dan kekuatan sebagai kelemahan kita.
Wednesday, March 23, 2016
Sebutan “Kakak dan Ibu” (1)
Hai Genks,
Pernah nggak di antara kalian pembaca blog genk berisik ini khususnya bagi
para ciwi-ciwi, dipanggil dengan panggilan di atas? Pasti pernah dong ya. Tapi
pertanyaan saya, pernah nggak dipanggil dengan sebutan yang tidak sesuai.
Misalnya, kalian masih berusia 21 tahun tapi sudah dipanggil ’Ibu’, atau
mungkin sebaliknya, kalian yang sudah berusia 35 tahun ke atas masih aja
dipanggil ’Kakak’? Trus gimana respon or tanggapan kalian?
Pasti kalo yang dipanggil Ibu tadi rata-rata responnya gini :
-
Ebuseet, muka gue udah tua banget apaaaa dipanggil
begituan???!!!!
-
Tuh orang nggak pake kacamata kali yaa liatnya,
hrrrffffttt!!!
-
*langsung ngaca, liat kostum yang dipake, mungkin motif
atau stylenya udah ala ibu-ibu* atau *make-up ketebelan khas tante-tante*
-
*berjanji pada diri sendiri untuk mulai diet* mungkin
kandungan lemak di badan dan di muka, sudah sangat menunjang untuk dipanggil
Ibu, Bunda, Tante, or sepantarannya itu.
-
*dengan nada jutek* Eh, sorry! Gue masih muda coy.
Tapi kalo yang dipanggil Kakak dengan usia yang sudah sangat dewasa, pasti
responnya gini :
-
Alhamdulillah ya, padahal anak saya mah udah 4 (empat),
yang sulung udah mau nikah.
-
Ya gini deh kalo nggak pernah stress, bahagia happy-happy
selalu, jadi ngaruh ke muka.
-
Makanya rajin olahraga, biar kulit nggak pada mengkerut.
-
Perawatan dong jeng, biar nge-hits kayak saya.
Genks, rata-rata bagi kalian yang masih belia agak merasa risih dan
terganggu bahkan sakit hati hingga menghujam batin jika dipanggil ’Bu’ atau
’Bund’ atau ’Ibu’. Tapi di sisi lain, mereka yang memanggil dengan panggilan
tersebut anggap saja mereka sedang mendoakan kalian. Karena fitrah seorang
gadis nantinya adalah menjadi seorang Ibu. Kedewasaan juga menjadi faktor
penting, karena orang sudah menganggap kalian sebagai pribadi yang dewasa, jauh
dari unsur kekanak-kanakan, sehingga pantas untuk dihormati layaknya seorang
Ibu. Masih bagus dipanggil ’Bu’ atau ’Bund’ atau ’Ibu’, kalau ada yang manggil
dengan ’Bapak’, ’Mas’, atau ’Abang’ ?? Nah loh. *kemudian hening*
Sunday, March 20, 2016
Membangun karakter yang kuat
Matius 5:7: "Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak,
hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si
jahat."
Dalam hidup, hal yang betul-betul memotivasi saya selama ini
adalah uang. Saya merasa saya harus sukses dan memiliki banyak uang. Pada saat
SMA dan saya ditanya saya ingin menjadi apa, saya bertekad untuk menjadi orang
kaya. Saya adalah orang yang agak pemalas, meski saya tipe orang yang
bertanggung jawab atas pekerjaan yang saya lakukan. Tetapi setelah mendekati
usia hampir 30, saya menyadari meskipun uang adalah hal yang penting, tetapi
uang tersebut merupakan karunia dari Tuhan. Kasih Tuhan yang memberikan rahmat
dan berkat kepada kita. Kasihnyalah yang membuat kita berkecukupan dengan
segala berkat. Tuhan memberikan kita berkat agar kita bisa berbagi dengan
orang- orang di sekitar kita, dan menjadi kaya juga adalah mengenai berbagi,
dengan banyak berbagi, kita akan makin berlimpah berkat dari Dia.
Selain banyak berbagi, sifat saya yang ingin memiliki banyak uang
pun perlu memiliki karakter yang kuat. Dasar untuk memiliki banyak uang dengan
cara yang benar. Sebab, biar bagaimanapun benar adalah benar dan salah adalah
salah.Karakter adalah dasar yang menopang keberhasilan kita. Karakter adalah
dasar dimana kita berpijak diatasnya.Karakter adalah tempat kita menapak
keberhasilan.Kalo ga dibangun bisa jadi terjatuh, untuk menghalalkan segala
cara dalam memperoleh kekayaan.Kita perlu senantiasa membangun karakter yang
baru/ dasar yang baru dengan keputusan yang baru.Karakter adalah pondisi dimana
kamu membangun keberhasilanmu. Semakin tinggi kamu melompat keatas di
puncak kesuksesan, semakin kuat karakter yang dibutuhkan.Karakter pun
dibangun dengan perbuatan, bukan hanya dengan perkataan.Integritas
adalah salah satu bahan baku yang kita pakai untuk membangun karakter.
Salah satu pertanyaan yang perlu kita semua renungkan adalah:
"Can you walk the talk?" atau "Apakah kita mampu
melakukan yang kita katakan?"
Kalau kamu membangun dirimu dengan mulut itu namanya pencitraan.
Apa yang dibangun dengan diucapkan saja tidak kokoh karena tidak sulit untuk
menghancurkannya. Integritas adalah saat segala perbuatanmu sesuai dengan
perkataan. Integritas adalah saat yang di luar sesuai dengan yang didalam.
Kalau kamu mencoba menipu dirimu sendiri/ tidak melakukan yang kamu katakan,
kamu akan menjadi orang pertama yang tidak percaya pada diri sendiri
Kita tidak bisa melakukan perkara dasyat tanpa percaya sama diri
sendiri. Percaya diri adalah saat saya percaya sama diri saya sendiri. Saya
tidak mungkin percaya sama saya kalau saya selama ini menipu diri sendiri tidak
melakukan apa yang saya ucapkan. Saya tidak bisa percaya pada diri sendiri
dengan ikut kelas dan berdiri di cermin dan bilang " Aku bisa aku bisa dan
aku mampuuu" seperti yang motivator ajarkan, karena kenyatannya kamu tidak
bisa percaya pada diri sendiri karena kamu tahu apa yang kaukatakan tidak
kaulakukan, kita bisa menjebak orang lain percaya sama diri, tetapi
kepercayaan tersebut tidak akan bertahan karena tidak kokoh .
Sedangkan kredibilitas adalah pada saat orang lain percaya sama
kita. Pada saat orang percaya sama kita, adalah karena kita melakukan apa yang
kita katakan. Tinggal tunggu waktu, untuk orang percaya karena kamu punya
dasarnya dengan melakukan apa yang kamu katakan.Kalau kita mau bangun sesuatu
yang kokoh, hal tersebut adalah keadilan. Dengan melakukan apa yang kau
janjikan. Kredibilitasmu akan membuatmu mendapatkan apa yang kau inginkan. Pergumulan
yang mungkin kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari:
-Memakai bensin subsidi vs non subsidi
-Melewati jalur busway vs non busway
Korupsi yang dihadapi di setiap kehidupan masyarakat kita
meskipun tidak ada yang melihat kecurangan kita.
Tingkat kepercayaan orang terhadap kredibilitas tergantung dari
tingkat integritasmu, semakin kita melakukan apa yang kita katakan tingkat
kepercayaan orang terhadap kita meningkat. Integritas di mata Tuhan adalah
perbuatan sama dengan perkataan sama dengan apa yang ada dalam hatimu. Setiap
orang menilai dirinya lurus di matanya sendiri, tetapi Tuhan melihat hati kita.
Mau lihat kualitas kepemimpinan seseorang? Lihat seberapa jauh dia dihormati
dalam kehidupannya karena dia melakukan apa yang dia katakana. Apapun yang kita
lakukan, di mata Tuhan dan apa yang Tuhan ingin lihat adalah apa yang ada di
hati sesuai dengan yang kau lakukan sesuai. Mulut, tangan, dan hatinya harus
sama.
Percaya diri adalah saat saya percaya diri sendiri
Kredibilitas adalah saat orang percaya sama saya
Integritas adalah saat Tuhan percaya sama saya
Pertanyaan untuk kita: Dapatkah Tuhan percaya sama kamu? Pada
saat di wc kamu membersihkan toilet seat meskipun tidak ada yang melihat karena
kamu adalah orang yang sama mulut, tangan, dan hati. Membuang sampah
ditempatnya pada saat orang melihat dan tidak melihat.
"Right is right even though no one is doing it wrong is still
wrong even though everyone is doing it"
Saturday, March 19, 2016
I dont know why
Secercah senyum mengembang
Memandang keindahan ciptaanNya yang sempurna
Sepasang mata berbinar
Memandang ciptaanNya yang maha indah
Setapak demi setapak kaki melangkah
Seluas mata memandang
Dan dari sekian banyak nafas kehidupan yg dihembuskan
Ada hati yg tertambat....
Memandang keindahan ciptaanNya yang sempurna
Sepasang mata berbinar
Memandang ciptaanNya yang maha indah
Setapak demi setapak kaki melangkah
Seluas mata memandang
Dan dari sekian banyak nafas kehidupan yg dihembuskan
Ada hati yg tertambat....
Subscribe to:
Posts (Atom)