Monday, February 29, 2016

Jika Aku Mati Nanti

Jika aku mati nanti
Semayamkan jasadku di dalam liat tak bernisan
Seperti Kanjeng Nabi contohkan

Jika aku mati nanti
Jangan tangisi jasadku yang sudah tak berjiwa
Tapi lafazkanlah doa

Jika aku mati nanti
Jangan cemaskan kuburanku tergerus panas dan hujan lebat
Tapi cemaskan jiwa yang sedang ditanya Malaikat

Jika aku mati nanti
Ingatlah kematianku
Sebagai peringatan bagi hidupmu

Keputusan

Setiap hari, kita selalu membuat  keputusan. Dari membuka mata hingga saat malam menjelang. Kita selalu dihadapkan oleh pilihan-pilihan kecil yang harus diputuskan dalam waktu sepersekian detik. Memutuskan untuk bangun atau meneruskan tidur. Memutuskan mandi atau hanya sekadar cuci muka. Rok atau celana. Corak atau polos. Sepatu atau sepatu sandal. Nasi uduk atau lontong.

Keputusan tidak melulu soal pilihan apa yang kita lakukan atau apa yang kita kenakan. Juga mencakup raut wajah yang kita tunjukkan. Marah atau diam. Tersenyum atau tidak acuh. Apapun itu.

Ada yang bilang bahwa “my personality is me and my attitude depends on you”. Pernyataan ini sesungguhnya merupakan bentuk sebuah mekanisme pertahanan jiwa. Kepribadian adalah kebiasaan yang dilakukan secara berulang. Maka tidak tepat menyatakan bahwa kepribadian dan sikap adalah dua hal yang dipengaruhi oleh faktor yang berbeda. Kepribadian dibentuk oleh kebiasaan sikap yang kita putuskan setiap harinya dalam menghadapi beragam situasi. Sekali lagi, sikap adalah keputusan. 

Mengatakan sikap saya bergantung pada perilaku anda, jelas kekanak-kanakan sekali. Kita bisa saja berandai-andai. Seandainya orang tersebut bersikap ramah, saya tentu akan ramah pula. Seandainya saja orang tersebut berlaku sopan, saya pasti akan lebih sopan. Guess what? Anda sedang mempertahankan diri Anda sendiri. Anda sedang mencari pemakluman terhadap keputusan sikap Anda. Anda sedang mencari persetujuan terhadap sikap Anda. 

Begitu pula bahagia. Bahagia adalah keputusan. Tidak seharusnya kita menyandarkan kebahagiaan kita pada siapapun atau apapun. Seharusnya kita menjadi penyebab kebahagiaan diri kita sendiri. Bukan siapa atau apa. Karena kebahagiaan adalah tanggung jawab masing-masing. Maka, putuskanlah untuk berbahagia. Dan perhatikan bagaimana keputusan Anda memengaruhi hidup Anda.


Be happy. You deserve it.






Monday, February 22, 2016

Kasih dan Sayangmu

Kasihmu laksana detik yang selalu berdetak
Amarahmu mengalahkan gemetarnya duka
Senyum kemaklumanmu meneduhkan jiwa
Isi hatimu bertahtakan doa
Heningmu adalah kesabaran yang setia

Durhakakah aku bila mengabaikanmu?
Arogankah aku bila merendahkanmu?
Nerakakah tempatku bila mendustaimu?

Sungguh, sekumpulan tanya sendu itu
Akan bermuara pada iya yang terjawab
Yang telah pasti ketetapan-Nya
Adalah dosa bila hati ini tak merindumu
Niscaya akan terenggut keberkahanku
Gelap tanpa cahaya restumu

Maaf, masih mengecewakanmu saat ini
Untuk untaian kebahagiaan yang belum tersaji, di hadapanmu

I B U





Friday, February 12, 2016

Menjelang 30

*Psikotes day*

Psikolog : “Silahkan menuliskan siapa yang anda gambar dan berikan 5 kelebihan  dan 5 kekurangan tentang orang yang anda gambar.”

Saya : *mulai menulis 

Saya mengambar : “Diri saya sendiri”

Kelebihan :

1.      Bergerak cepat

2.      Mandiri  

3.      Bertanggung jawab

4.      Disiplin

5.      Tegas

Kekurangan:

1.      Mudah marah

2.      Tidak sabar

3.      Boros

4.      Mudah panik

5.      Kurang empati


Kira-kira seperti itulah yang saya tulis ketika saya mengikuti psikotes beberapa waktu lalu. sangat mudah bagi saya untuk menuliskan kelebihan dan kekurangan diri saya sendiri di usia ke 25 tahun, saya merasa harus mempelajari kenapa saya memiliki kepribadian seperti ini. Hanya agar saya bisa menjadi lebih baik ketika saya berumur 30 nanti. Di tahun 2016 dan menjelang 30 tahun hidup saya ini, saya masih belum bisa merubah 5 kekurangan saya.  Hanya saja saya sudah bisa menabung sedikit demi sedikit dan membeli mainan secukupnya. Saya tidak lagi terlalu mudah marah untuk hal-hal sepele, dan saya memilih untuk mengalihkan amarah itu dengan bekerja lebih banyak. Saya sudah bisa mentolerir menunggu 30 – 40 menit. Saya sudah bisa mengalihkan panik saya dengan mengerjakan hal yang saya bisa kerjakan daripada saya panik. Dan saya sekarang sudah bisa merasa sedikit kasihan dengan orang lain.

Sedikit aja sih. 

Lao Tze  pernah berkata : 
“Orang pada umur 20 tahun belajar bijaksana,
orang umur 30 tahun tumbuh bijaksana,
orang umur 40 tahun merasa bijaksana,
orang umur 50 tahun mencoba bijaksana
orang yang berumur 60 tahun mulai bijaksana
Dan orang berumur 70 tahun baru bijaksana”.


Memasuki masa tumbuh bijaksana, "Vivat ad multos annos, ad summam senectutem”. Semoga saya hidup panjang umur mencapai usia tertua dan bijaksana.

Wednesday, February 10, 2016

Tentang Harapan


Ketika Durga merupa pada wajahnya yang jelita 
Memporak-porandakan senyumnya yang bak pandora
Apakah belati kesunyian masih bisa menikam hatinya yang sepi?
Tatkala jiwa tak punya hak lagi atas kehendak,
Aku melihat wajah kepura-puraan bersemayam dalam dinginnya nurani
Dikedalamannya nestapa erat memeluk sinar matanya yang kian meredup
Lalu kulihat angin membisikinya tentang merdunya suara rindu
Membangunkannya dengan dongeng dongeng cinta dari negeri cahaya
Seketika dunianya menjadi jingga
Dilepaskannya dekapan sang lara,
Melawan semua keniscayaan dunia
Bersama doa, dia berjalan melusuri jejak jejak harapan di Mayapada


Saturday, February 6, 2016

Menolak hipnotis

 Jumat tanggal 5 Februari 2016  jam 12.45 bisa jadi merupakan hari yang akan saya ingat. Ada 2 orang yang berniat buruk dan mencoba menghipnotis saya di tengah ramainya mall Ambassador. Saya sedang nongkrong di sebuah kafe di atas sendirian, dan 2 orang pria chinese berusia sekitar 50 an menghampiri tempat duduk saya dan bilang “Hai, sudah lama enggak ketemu, kita ketemu lagi disini” Dan disaat mereka berjalan mendekat ke arah saya, alarm pikiran saya pun menyala, karena tiba-tiba saya merasa lemas dan di dalam otak saya, saya mendengar suara “Mereka berniat jahat, do something, Mel”, lalu detik berikutnya saya langsung berlari sambil membawa barang saya ke arah kasir dan bilang “Mba, tolong saya tidak kenal sama mereka, sama sekali” Mba-mba itu pun bingung dan terdiam. 2 Orang Pria Chinese tersebut pun melihat ke arah saya dan mereka berkata “Kok ga ingat kita sih dia?” dengan sangat tenang. Mereka pun pergi meninggalkan kafe tersebut. Dan saya kembali duduk dan gemetar. Kemudian saya pun bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan membuat saya lolos dari niatan jahat kedua pria tersebut. Tuhan melindungi saya dan membuat alarm di pikiran saya menyala,
Tulisan ini ditulis dengan tujuan apabila teman-teman sekalian menghadapi orang-orang yang berniat buruk, teman-teman bisa menghindarinya. Selama ini saya hanya membaca kejadian-kejadian hipnotis ini di media cetak dan internet, dan saya bersyukur saya memiliki kesempatan untuk membagikan pengalaman saya kepada teman-teman semua.
Kalau kita perhatikan di kehidupan nyata, kejahatan dengan menghipnotis ini makin marak saya. Yang saya dengar dari teman saya, Mal Ambassador, ITC, dan Mall Ciputra ini merupakan tempat dimana penjahat-penjahat ini beraksi Modusnya mereka pura-pura kenal dengan teman-teman dan akan merampas barang berharga yang teman-teman bawa pada saat itu. Tidak menutup kemungkinan, kartu kredit dan ATM bisa ludes tak bersisa jika teman-teman terhipnotis.
Saya memang bukan pakar hipnoterapi, saya menulis artikel ini dengan bertanya ke teman saya, seorang pakar hipnoterapis dan pengalaman saya mengikuti training hipnoterapi tahun lalu. Menurut teman saya, cara untuk menghindari hipnotis tersebut adalah dengan cara:
-Awareness sadar dan tidak terhanyut dengan sugesti-sugesti yang diberikan, teman-teman mesti cepat sadar dengan niatan orang jahat, jangan biarkan mereka masuk ke pikiran kita. Jangan biarkan kita nyaman. Ketika kamu sendiri, asah kesadaranmu, jangan biarkan pikiran kosong. Sadar dengan makanan yang kamu makan, kopi yang kamu minum. Sadar kamu lagi di kafe, tidak kenal mereka dan kamu harus bangkit dan tidak mau diintimidasi mereka.
-Tanda-tanda kita dihipnotis adalah saat orang tersebut menatap mata kita, kita lemas, hal tersebut yang menyalakan alarm di pikiran kita. Cepat sadar! Buat keadaan kacau untuk mereka. Teriak! Lari! Jangan biarkan kita di dekat mereka karena kita tidak tahu mereka ahli hipnotis. Buat orang-orang tau niat mereka jahat dan lari ke tempat persembunyian terdekat, dalam hal ini barista kafe atau kasir, atau bisa juga tamu lain yang ramai.
-Sugesti diri kita sendiri, bilang dalam hati “1...2...3... sadar 1...2...3... bangun” jangan biarkan kita dikuasai mereka. Berdoa dalam hati, minta dilindungi Tuhan kita, atau menyanyi dalam hati, jangan biarkan alam bawah sadar kita kosong”
-Kalau ada yang bilang jangan panik, saya rasa saya tidak bisa tenang menghadapi orang yang berniat jahat sama saya. Maka saya akan mengacaukan sugesti mereka/ hipnotis mereka. 
Semoga teman-teman semua selalu dilindungi Tuhan. Mudah-mudahan artikel ini bisa membantu teman-teman semua. 

Monday, February 1, 2016

Tahun 2016: Tahun yang luar biasa

Tahun 2015 telah berakhir, dan saya juga mungkin teman-teman semua mungkin sekarang sedang memikirkan berapa persen resolusi tahun 2015 yang sudah tercapai? ‎Bagaimana kondisi para pembaca Genk Berisik di tahun 2015? Saya harap lebih baik dan siap menghadapi tahun 2016 dengan optimis.

Tahun ini mungkin bukan tahun yang terlalu menggembirakan, tapi tetap kita tidak boleh lupa untuk bersyukur. Bersyukur atas segala pencapaian dan tantangan yang diberikan untuk kita. 

Tips memasuki awal tahun 2016:
1.Rejoice in The Lord.
Menjadikan Tuhan sebagai pusat dari sukacita kita. 

2. Be kind to one another
Seperti cinderella yang di dalam filmnya selalu diajarkan untuk  be kind and have courage, kitapun harus senantiasa baik dan memiliki semangat yang tinggi. Kita tidak pernah tahu kapan berlian dlm diri kita akan dilihat orang. Dimanapun berlian ditaruh dia akan tetap bersinar. Seperti cinderella dengan sepatu kacanya yang indah dan ga salah tingkah ketika berjalan di tengah keramaian.

3.Have faith and courage :
Memiliki iman dan keberanian.
Janganlah kamu kuatir terhadap apapun juga tp nyatakanlah keinginanmu dalam doa, syukur.
Dengan percaya dan memperkatakannya dalam kehidupan kita. Jangan berpegang pd dunia, pegang apa yang Tuhan katakan.
‎Berdoa adalah berbicara kepada Tuhan.
Ambil keputusan untuk membuat doa bagian dari gaya hidup kita. Milikilah keyakinan dan tetaplah yakin kepada iman. 

4. Always be grateful
Ada kekuatan ketika kita memberikan ucapan syukur, maka selalu bersyukur meski kamu sedang dalam perjuangan yang berat, dalam situasi dan kondisi apapun.

5.Trust God in all things
‎Bukan cuma sekedar di dalam keluarga, keuangan, tetapi di dalam segala hal yang ada di dalam kehidupan kita

6. Be mindfully positive
secara sadar mengambil keputusan melihat hal yang positif. Di hidup kita selalu ada pilihan. memenuhi pikiran kita dengan hal2 yang positif maka kita akan menuai hal2 yang positif pula.

7. Be a disciple
‎student hanya belajar untuk menghadapi  ujian, sedangkan  disciple /murid selain belajar juga menerima, mendengar, melihat dan melakukan apa yang diajarkan

Egi dan Osi: sebuah prolog

Sedikit cerita soal Egi dan Osi.

Sebenernya tercetus (ciaelah) tulisan soal Egi dan Osi ini karena nonton inside out. Amazing ya gimana di diri masing masing orang terjadi perdebatan. Dan saya (pengennya) membuat versi yang lebih sederhana. Kalo di inside out ada 5 karakter, di sini dipepetin jadi dua karakter aja. Egi, which is negativity, dan Osi si positif. Ngga sempurna memang. Kepikirannya juga baru tadi pagi karena udah dimarah marahin sama si "dia" karena belom setor tulisan bulan januari.

Maafkan atas keterlambatannya.

By the way, mau bikin seri Egi dan Osi secara continue, what do you think? Semoga berkenan di mata kalian, dan ga bikin sakit kepala. Semoga juga makin membaik ceritanya. Amiinn.