Saya percaya bahwa kearifan bisa
dipetik di mana saja. Dari siapa saja. Dari apa saja. Karena saya selalu
menyakini bahwa segalanya tercipta dengan rasionalisasi Tuhan yang Maha
Bijaksana. Maka di dalam agama saya, ada perintah untuk selalu berbaik sangka.
Pada Tuhan, terutama. Karena pada
dasarnya, Tuhan adalah asal dan muara dari segalanya. Maka, berbaik sangka pada Tuhan, adalah yang
paling utama.
Seharusnya apabila kita mampu
berbaik sangka pada Dzat yang tak kasat mata, maka akan jauh lebih mudah untuk
berbaik sangka pada jiwa-jiwa yang kasat mata. Seharusnya.
Tapi tidak demikian pada kenyataan.
Manusia mengalami banyak kejadian. Kejadian yang menyebabkan penarikan
kesimpulan. Kesimpulan yang menjadi dasar perbuatan. Perbuatan yang kemudian
menjadi kepribadian. Kepribadian dengan banyak pikiran. Pikiran yang
menghasilkan sangkaan. Maka sangkaan, lahir dari proses panjang sebuah
perjalanan. Perjalanan kehidupan.
Oleh karenanya, tetaplah berbaik
sangka. Bahkan pada mereka yang berburuk sangka. Karena kita tidak pernah
benar-benar tahu, tentang apa yang terjadi pada mereka di masa lalu.
Meski tidak mudah, berbaik sangkalah.
No comments:
Post a Comment