Saturday, July 30, 2016

Baik Sangka


Saya percaya bahwa kearifan bisa dipetik di mana saja. Dari siapa saja. Dari apa saja. Karena saya selalu menyakini bahwa segalanya tercipta dengan rasionalisasi Tuhan yang Maha Bijaksana. Maka di dalam agama saya, ada perintah untuk selalu berbaik sangka. Pada Tuhan, terutama.  Karena pada dasarnya, Tuhan adalah asal dan muara dari segalanya.  Maka, berbaik sangka pada Tuhan, adalah yang paling utama.

Seharusnya apabila kita mampu berbaik sangka pada Dzat yang tak kasat mata, maka akan jauh lebih mudah untuk berbaik sangka pada jiwa-jiwa yang kasat mata. Seharusnya.

Tapi tidak demikian pada kenyataan. Manusia mengalami banyak kejadian. Kejadian yang menyebabkan penarikan kesimpulan. Kesimpulan yang menjadi dasar perbuatan. Perbuatan yang kemudian menjadi kepribadian. Kepribadian dengan banyak pikiran. Pikiran yang menghasilkan sangkaan. Maka sangkaan, lahir dari proses panjang sebuah perjalanan. Perjalanan kehidupan.

Oleh karenanya, tetaplah berbaik sangka. Bahkan pada mereka yang berburuk sangka. Karena kita tidak pernah benar-benar tahu, tentang apa yang terjadi pada mereka di masa lalu.

Meski tidak mudah, berbaik sangkalah.

No comments:

Post a Comment