Thursday, February 9, 2017

Lin, dia jahat!

Beberapa hari yang lalu ada seorang teman yang curhat sama saya. Kalimat pertama yang diucapkan teman saya itu adalah “Lin, dia jahat!” Saya yang masih belum mengerti apa-apa langsung merasa bingung.
  • Dia siapa?
  • Kamu baik-baik saja?
  • Memangnya ada apa sih?
Begitulah kira-kira pertanyaan-pertanyaan yang ada di pikiran saya saat itu.

Dia siapa?
Sepengetahuan saya, teman saya ini baru jadian. Orang pertama yang pantas saya jadikan oknum ‘dia’, tentu saja pacar teman saya itu. Tentu yang namanya baru pacaran pasti hal-hal indah saja yang biasanya digambarkan dan diceritakan. Namun, ternyata tidak selalu begitu ya.

Kamu baik-baik saja?
Tentu saja teman saya pada saat itu tidak dalam keadaan baik-baik saja. Dia terlihat panik, kesal, marah, sedih, kecewa, khas ciri-ciri orang yang sedang patah hati. Jelas sudah hatinya terluka. Tidak baik-baik saja dan jauh dari rasa bahagia.

Memangnya ada apa sih?
“Ternyata dia selingkuh, Lin.”

Oke genks, karena kalimat pertama yang diucapkan adalah “Lin, dia jahat!”, maka selanjutnya yang ada di benak saya adalah teman saya korban dan si dia adalah penjahatnya. Penjahat tidak melulu menyakiti secara fisik. Misalnya kepala dipukul, kaki ditembak, atau badan dicubit. Hati juga bisa disakiti dan dijadikan obyek kejahatan. Teman saya bilang kalau hatinya seperti ditusuk-tusuk pisau, sehingga sekarang jadi berdarah-darah. Berlebihan memang, tapi saya bisa membayangkan. Masa-masa baru pacaran yang seharusnya penuh dengan kata-kata rayuan, puisi yang indah, atau rindu yang ingin selalu bertemu, sekarang malah penuh dengan kata-kata makian yang diselingi dengan umpatan, dan kebencian yang terbungkus dendam. Anyway, kabar terakhir yang saya terima, saat ini mereka sudah putus. Saya sebagai teman hanya bisa menguatkan dan mendoakan.

Untuk kamu yang sedang diuji kekuatan hatinya olehNya, harapan saya semoga setelah peristiwa ini, hal-hal baik saja yang senantiasa mengikutimu. Tidak perlu mendendam, karena marah tidak layak untuk digenggam. 


Udah, gitu aja ceritanya ya. 

No comments:

Post a Comment