Tuesday, March 29, 2016

Tentang Kematian

Usia hanyalah tumpukan angka hasil kesepakatan dengan sang Pencipta. Dan kematian sendiri adalah sebuah konsep Tuhan tentang ruang dan waktu. Pada saatnya tiba, ruh manusia akan berpindah alam dengan ketetapan waktu-Nya. Dibandingkan kehidupan yang kadang sulit didefinisikan, kematian  merupakan satu tahap dalam sebuah proses panjang yang terurai satu demi satu. Berdasarkan pemahaman agama tahapan tahapan kejadian yang dialami ruh sudah mutlak adanya. Setelah mengalami kematian badan, ruh tidak lagi bertanggung jawab kepada kita yang hidup didunia. Ruh punya penjalanannya sendiri tanpa harus memikirkan lagi tetek bengek kefanahan dunia. Kematian yang memisahkan ruh dari kehidupan membuat kita yang di tinggalkan menjadi lebih kompleks. Keterpisahan kita dengan orang kita cintai disebabkan oleh kematian membuat kita rapuh dan kuat dalam waktu yang bersamaan. Hal terbaik yang bisa menghilangkan kesedihan adalah waktu, tapi sudah pasti kita tidak akan menjadi orang yang sama lagi.  Saya percaya kematian adalah jenis lain dari kehidupan karena orang tidak sungguh sungguh mati saat mereka meninggal tapi bukan berarti kita bisa lari dari duka saat orang yang kita cintai tiada. Kita berduka untuk memberi diri lebih banyak waktu untuk meredakan perasaan dan penerimaan akan kematian itu sendiri akan berakhir pada satu titik. Titik dimana kita tidak lagi peduli sejauh mana fungsi kelemahan dan kekuatan dalam diri kita, padahal kita adalah manusia, mahluk yang diciptakan Tuhan dengan kelemahan sebagai kekuatan dan kekuatan sebagai kelemahan kita. 

No comments:

Post a Comment